
Cara Menyaksikan Gerhana dari Indonesia
Pada tanggal 14 Maret 2025, fenomena Gerhana Bulan Total akan kembali menghiasi langit. Peristiwa ini terjadi ketika Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, sehingga bayangan Bumi menutupi Bulan sepenuhnya, membuatnya tampak berwarna merah atau yang sering disebut sebagai "Blood Moon".
Menurut informasi dari Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA), gerhana akan berlangsung pada 13-14 Maret 2025, dimulai pukul 20.57 PDT hingga 03.00 PDT atau waktu Amerika Serikat. Di Indonesia, gerhana bulan total akan terjadi pada Jumat, 14 Maret 2025, pukul 10.57 WIB hingga 17.00 WIB, dengan puncak gerhana pada pukul 13.54 WIB.
Wilayah yang Dapat Menyaksikan Gerhana
Sayangnya, fenomena ini tidak dapat disaksikan di Indonesia. Gerhana Bulan Total kali ini hanya dapat dilihat secara penuh di wilayah Amerika Utara, termasuk Amerika Serikat, Alaska, Hawaii, Kanada, dan Meksiko. Beberapa wilayah di Amerika Selatan seperti Brasil, Argentina, dan Chile juga berkesempatan menyaksikan gerhana ini. Di Eropa, negara-negara seperti Spanyol, Prancis, dan Inggris dapat melihat gerhana sebelum Bulan terbenam pada pagi hari 14 Maret.
Cara Menyaksikan Gerhana dari Indonesia
Bagi masyarakat Indonesia yang ingin menyaksikan fenomena ini, tersedia opsi untuk menonton melalui siaran langsung yang disediakan oleh berbagai platform astronomi internasional. Misalnya, beberapa observatorium dan kanal YouTube khusus astronomi sering menayangkan live streaming gerhana bulan, sehingga Anda tetap dapat menikmati keindahan fenomena ini meskipun tidak dapat melihatnya secara langsung.
Persiapan Menyaksikan Gerhana
Bagi Anda yang berada di wilayah yang dapat menyaksikan gerhana ini secara langsung, berikut beberapa tips untuk menikmati fenomena ini:
Cek Waktu dan Lokasi: Pastikan Anda mengetahui jadwal gerhana sesuai zona waktu setempat dan cari lokasi yang bebas dari polusi cahaya untuk mendapatkan pandangan yang jelas.
Peralatan Observasi: Meskipun gerhana bulan dapat dilihat dengan mata telanjang, menggunakan teleskop atau teropong dapat memberikan pengalaman yang lebih detail.
Keamanan Mata: Tidak seperti gerhana matahari, menyaksikan gerhana bulan aman tanpa alat pelindung mata khusus.